Definisi PNF (PROPRIOCEPTIF NEUROMUSCULAR FASILITATION)
PNF
memiliki pengertian yang mendasar. Dari kata Fasilitation atau fasilitasi dapat
di artikan mempermudah atau membuat mudah. Fasilitasi ditujukan pada reaksi
atau respon neuromuscular dengan jalan memberikan suatu stimulus dari
luar/perifer terhadap saraf aferen khusus yang propriosensor. Dengan demikian
arti PNF adalah fasilitasi respon neuromuskular melalui propriosensor.
Prinsip Dasar Pnf
Prinsip
dasar PNF adalah prinsip yang mendasari teknik pelaksanaan PNF yang harus ada
pada setiap penerapan teknik PNF. Adapun prinsip dasar PNF adalah :
·
Optimal resisten
·
Manual kontak
·
Stimulasi verbal
·
Timbal balik
visual
·
Body mekanik
·
Traksi dan
aproksimasi
·
Irradiasi
·
Reinforcement
·
Komponen gerak
Pola Gerakan Pnf Pada Lengan
- Fleksi – abduksi – eksorotasi
- Fleksi – abduksi – eksorotasi dengan elbow fleksi
- Fleksi – abduksi – eksorotasi dengan elbow ekstensi
- Ekstensi – adduksi – endorotasi
- Ekstensi – adduksi – endorotasi dengan elbow fleksi
- Ekstensi – adduksi – endorotasi dengan elbow ekstensi
- Fleksi – adduksi – eksorotasi
- Fleksi – adduksi – eksorotasi dengan fleksi elbow
- Fleksi – adduksi – eksorotasi dengan ekstensi elbow
- Ekstensi – abduksi – endorotasi
- Ekstensi – abduksi – endorotasi dengan fleksi elbow
- Ekstensi – abduksi – endorotasi dengan ekstensi elbow
TUJUAN TERAPI LATIHAN : “MOBILITAS DAN FLEKSIBILITAS”
Mobilitas
dan fleksibilitas untuk jaringan kontraktil dan non kontraktil serta sendi
adalah penting untuk gerakan fungsional normal. Jika gerakan normal
terbatas/terhambat karena adanya penyakit atau trauma pada jaringan lunak dan
sendi (timbul nyeri, imflamasi atau kelemahan) maka akan terjadi adaptasi
pemendekan (tightness) pada jaringan lunak dan sendi, akan mengganggu mobilitas
dan fleksibilitas.
Jaringan lunak terdiri atas jaringan kontraktil dan non-kontraktil, yaitu otot, jaringan konnectif dan kulit. Otot memiliki unsur kontraktil dan elastis, dapat memendek ketika berkontraksi dan relax setelah kontraksi serta dapat diulur secara pasif, jika immobile dalam waktu lama maka fleksibilitasnya akan hilang dan terjadi adaptasi pemedekan, dikenal dengan “Kontraktur”.
Untuk mengembalikan fleksibilitas penuh, maka perlu diperhatikan unsur neurofisiologi otot (fungsi muscle spindle dan golgi tendon organ), proses relaksasi dan unsur elastis pasif dari otot, bentuk terapi latihannya adalahnya Pasif/aktif streching, Contract Relax + Streching, Hold rilex + Streching. Jaringan konnektif utamanya tersusun oleh jaringan collagen, akan memanjang secara perlahan jika diulur dan akan beradaptasi memendek jika di immobilisasi, jika terjadi injury (luka) maka selama proses penyembuhan akan terbentuk jaringan konnektif yang padat, disebut “scar”.
Immobilisasi
dalam waktu yang lama harus dihindari, untuk mencegah formasi jaringan fibrotik
yang yang padat dan kontraktur yang menetap, bentuk terapi latihannya adalah
pasif streching dan mobilisasi sendi. Mobilitas atau fleksibilitas normal kulit
harus juga dipelihara untuk menghasilkan gerakan normal, ketika terjadi
jaringan parut (scar tissue) setelah luka bakar, tergores atau tercabik maka
akan berkembang tightness pada kulit dan menyebabkan keterbatasan gerak, bentuk
terapi latihannya adalah aktif/pasif exercise lebih awal untuk meminimalkan
tightness.
Mobilitas Sendi
Untuk
menghasilkan gerakan normal diperlukan kinematik sendi yang sesuai, perlu
laxity kapsul yang cukup untuk menghsilkan gerakan normal roll-slide, adanya
pemendekan atau kekakuan kapsul sendi akan membatasi gerakan, bentuk terapi
latihannya adalah mobilisasi sendi.
POLA GERAKAN PNF PADA TUNGKAI
•
Fleksi – abduksi – endorotasi
• Fleksi – abduksi – endorotasi
dengan knee fleksi
• Fleksi – abduksi – endorotasi
dengan knee ekstensi
• Ekstensi – adduksi –
eksorotasi
• Ekstensi – adduksi –
eksorotasi dengan knee fleksi
• Ekstensi – adduksi –
eksorotasi dengan knee ekstensi
• Fleksi – adduksi – endorotasi
• Fleksi – adduksi – endorotasi
dengan knee fleksi
• Fleksi – adduksi – endorotasi
dengan knee ekstensi
• Ekstensi – abduksi –
eksorotasi
• Ekstensi – abduksi –
endorotasi dengan knee fleksi
• Ekstensi – abduksi –
eksorotasi dengan knee ekstensi
• Ekstensi – abduksi –
eksorotasi dengan knee fleksi
TEKNIK KHUSUS PNF
1.
Hold Rileks
Kasus : keterbatasan gerak/ROM sendi lutut
Pelaksanaan :
Kasus : keterbatasan gerak/ROM sendi lutut
Pelaksanaan :
penderita
tengkurap dengan lutut fleksi. Fisioterapi disamping penderita, satu tangan
pada sendi lutut, tangan yang lain dibagian distal sendi pergelangan kaki.
Penderita diperintahkan menggerakkan sendi lututnya ke ekstensi sebatas ROM
yang ada melawan tahanan yang diberikan fisioterapis secara optimal pada posisi
tersebut selama 8 hitungan, hingga terjadi isometric kontraksi selama 8 detik
satu kali gerakan dan rileks. Diulang 3-4 kali, setelah itu penderita disuruh
menggerakkan lututnya kearah ekstensi sekuat mungkin diikuti pemberian force passive
movement kearah ekstensi lutut ketika pasien rileks.
Tujuan:
mengulur
m. hamstring, memperkuat hamstring dan m. quadriceps. Latihan diulang 5-6 kali
setiap terapi.
2. Kontraks rileks
Kasus : keterbatasan sendi lutut
Pelaksanaan :
penderita
tengkurap dengan lutut fleksi, fisioterapis disamping penderita, satu tangan
pada sendi lutut dan tangan yang lain pada bagian distal ankle joint. Lalu
penderita disuruh menggerakkan sendi lututnya kea rah ekstensi sebatas ROM yang
ada , lalu pasien disuruh menggerakkan sendi lututnya ke arah fleksi dengan
melawan tahanan fisioterapis sehingga terjadi isotonic kontraksi kea rah fleksi
lutut yang dilakukan 3-4 kali, kemudian penderita disuruh menggerakkan lututnya
kea rah ekstensi agar m. hamstring rileks sepenuhnya. Lalu penderita melakukan
gerakan ekstensi lutut sekuat mungkin agar m. quadriceps berkontraksi maksimal,
lalu fisioterapis memberikan force passive movement ke arak ekstensi.
Tujuan :
mengulur
dan memperkuat hamstring dan menambah ROM ekstensi dan memperkuat koordinasi
gerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar