Definisi Tekanan Darah / Tensi Darah
Tekanan darah atau tensi darah adalah tekanan darah yang dipompakan jantung keseluruh tubuh, yang kita sebut dengan tekanan “Sistolik”, dan tekanan darah yang balik menuju jantung yang kita sebut dengan tekanan “Diastolik”. Kedua tekanan tersebut memiliki nilai yaitu yang diberi dengan satuan mm Hg (milimeter Air rak’sa). Nilai satuan ini berlaku Internasional / diseluruh dunia. Oleh karena disini kita lihat ada dua tekanan yaitu Sistolik dan Diastolik, maka dalam menyebutkan tekanan darah juga harus menyebutkan 2 nilai tersebut contohnya : 120/70 artinya : nilai 120 mmHg adalah tekanan Sistolik (selalu lebih tinggi) dan 70 mmHg adalah tekanan Diastoliknya. Kedua tekanan tersebut sekurang-kurangnya “Harus” berselisih 30 satuan. Karena jika selisihnya kurang dari 30 satuan, maka diperkirakan aliran darah akan melambat dan menimbulkan Syok, atau otak kekurangan darah sehingga terjadi jatuh “Pingsan” atau istilahnya “Syncope”.
PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI DAN
RENDAH
Tekanan darah tinggi, merupakan penyakit yang bersangkutan dengan organ Jantung dan Ginjal. Tetapi ada juga yang tidak diketahui sebabnya, yang kemudian disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi “Primer”. Sedangkan yang berhubungan dengan penyakit jantung dan atau ginjal disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi “Sekunder”. Dari kedua jenis penyakit tersebut di atas, yang paling banyak dijumpai dimasyarakat adalah penyakit tekanan darah tinggi “Primer”. Penyakit darah tinggi baik primer maupun sekunder sukar diketahui secara dini, sebab jarang ada penderita yang sengaja datang berobat dengan alasan penyakit ini, kecuali kalau sudah diketahui sebelumnya, dan terkadang diketahuinya pun secara kebetulan karena berobat untuk penyakit lainnya.
Tekanan
darah rendah, sebenarnya sukar untuk digolongkan sebagai penyakit, sebab banyak
yang memiliki tekanan darah rendah tetapi sanggup melakukan kegiatan rutin
sehari harinya. Tetapi penurunan tekanan darah baru dapat dikatakan
bilamana, terjadi penurunan lebih dari 30 satuan untuk tekanan Sistolik, dan
lebih dari 15 satuan untuk tekanan diastolik. Yang sering terjadi adalah
seseorang sudah memiliki tekanan darah dari awal dan itu bukan termasuk
penyakit, melainkan bawaan, demikian juga yang terjadi pada seseorang yang
sudah memiliki tekanan darah tinggi dari awal.
MEKANISME TEKANAN DARAH
Mekanisme tekanan darah, berdasar pada sistem susunan syaraf pusat yang terdiri dari Baroreseptor (pusat pengatur tekanan) yang ada di dasar otak, dan susunan syaraf otonom yang menyebar mengikuti sumsum tulang belakang.
Siklus Baroreseptor > Hormon > Pembuluh darah
merupakan siklus mekanisme Tekanan darah “Primer”.
Sedangkan
Siklus Sistem syaraf Otonom (SSO) > Jantung – Ginjal > Pembuluh darah
adalah siklus mekanisme Tekanan darah “Sekunder”.
Kedua
mekanisme di atas nampaknya memberikan penguatan pada “Pembuluh darah”, untuk
melaksanakan pengaturan Tekanan darah, yaitu saling mengimbangi, sehingga
tekanan darah senantiasa selalu berada dalam keadaan yang seimbang tidak
mengalami kenaikan dan atau penurunan yang drastis. Karena kenaikan dan
penurunan yang drastis (di atas 30 satuan untuk Sistolik dan di atas 15 satuan
untuk Diastolik) menyebabkan pembuluh darah menjadi “Rapuh” dan mudah mengalami pecah. Hal mana akan sangat berdampak
buruk terutama bagi pembuluh darah otak yang begitu halus (1/7 X dari tipisnya
sehelai rambut), dan mudah pecah sehingga akan menyebabkan STROKE pendarahan.
PERANAN MAKANAN KESEHATAN – SUPPLEMEN
BAGI PENGATURAN TEKANAN DARAH
Untuk dipahami bersama, bahwa makanan kesehatan – supplement tidak memiliki khasiat di dalam penurunan tekanan atau kenaikan tekanan darah. Berbeda dengan sejumlah obat obatan yang beredar di masyarakat yang memang diakui memiliki khasiat dan berkemampuan untuk menekan kenaikan tekanan darah dengan berbagai ketentuan, tetapi tidak memiliki khasiat menstabilkan, ketika kerja obat berakhir, maka tekanan darah akan meningkat kembali, sehingga ada beberapa dokter kemudian menyarankan untuk menggunakan jenis obat tertentu tersebut seumur hidupnya.
Namun sejumlah pakar kesehatan lainnya tidak
sependapat dengan cara itu, mereka lebih memilih untuk menstabilkan tekanan
darah pada satu ukuran yang stabil walaupun masih termasuk tekanan darah
tinggi, tetapi tidak meningkatkan resiko kerapuhan pembuluh darah.
Caranya adalah dengan “cara alami” menggunakan makanan kesehatan – supplemen
yang lebih aman dan jauh dari efek samping, walau dikonsumsi dalam waktu jangka
panjang.
Peranan produk makanan kesehatan – Supplemen Diamond Interest, seperti GinkoBiloba, Garlic, Dyna HB tab. dan Spirulina masing masing melakukan pengenceran darah, memperbaiki kekuatan pembuluh darah, jantung dan ginjal, mengikat kelebihan zat lemak darah, serta memberikan kecukupan gizi pada setip sistem yang berperan, akan membuat keadaan tekanan darah menjadi lebih stabil dan ideal bagi individu yang bersangkutan.
Peranan produk makanan kesehatan – Supplemen Diamond Interest, seperti GinkoBiloba, Garlic, Dyna HB tab. dan Spirulina masing masing melakukan pengenceran darah, memperbaiki kekuatan pembuluh darah, jantung dan ginjal, mengikat kelebihan zat lemak darah, serta memberikan kecukupan gizi pada setip sistem yang berperan, akan membuat keadaan tekanan darah menjadi lebih stabil dan ideal bagi individu yang bersangkutan.
sumber: dr. Zen Djaja, M.D. (Konsultan
Medis PT. Diamond Interest)
MENGENAL HIPERTENSI
1. APAKAH HIPERTENSI ITU?
Hipertensi
atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi tak ubahnya bom waktu.
Dia tak mengirimkan sinyal-sinyal bahaya terlebih dahulu. Vonis sebagai
pengidap tekanan darah tinggi datang begitu saja. Karena tak mengirimkan alarm
bahaya, orang kerap mengabaikannya.
Hipertensi kini ditengarai sebagai
penyebab utama stroke dan jantung. Menurut Hanns
Peter Wolff, dalam bukunya Speaking
of High Blood Pressure, “satu dari
setiap lima orang menderita tekanan darah tinggi, dan sepertiganya tidak
menyadarinya. Padahal, sekitar 40 % kematian di bawah usia 65 tahun bermula
dari
tekanan darah tinggi.” Penyakit ini sudah jadi epidemi di zaman modern, menggantikan wabah kolera dan TBC di zaman dulu.
tekanan darah tinggi.” Penyakit ini sudah jadi epidemi di zaman modern, menggantikan wabah kolera dan TBC di zaman dulu.
Orang juga sering tidak sadar dengan
karakter penyakit ini yang timbul tenggelam. Ketika si penderita hipertensi
dinyatakan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya sudah normal, dia
sering menganggap kesembuhannya permanen. Padahal, sekali divonis hipertensi,
penyakit itu akan terus membelit
tubuh Anda. Dalam satu atau dua tahun, mungkin tekanan darah normal, tapi pasti akan mengunjungi di kesempatan berikutnya.
tubuh Anda. Dalam satu atau dua tahun, mungkin tekanan darah normal, tapi pasti akan mengunjungi di kesempatan berikutnya.
Pada sebagian kasus memang bisa
disembuhkan total. Tapi persentasenya kecil. Itu pun hanya hipertensi ringan.
Yang bisa Anda lakukan mengontrolnya dengan mengonsumsi obat penurun hipertensi
dan menjalankan pola hidup sehat. Seperti penderita diabetes mellitus yang
harus selalu siaga dengan insulin, begitu juga penderita hipertensi. Harus
selalu siap dengan obat penurun hipertensi. Anda pun sebaiknya memiliki alat
pengukur tensi di rumah sehingga bisa memeriksa tekanan darah sesering mungkin.
Sedikit merepotkan, tapi lebih bijaksana daripada membiarkannya menjadi
pembunuh di kemudian hari.
2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKANAN DARAH?
Tekanan
darah atau tensi darah adalah tekanan darah yang dipompakan jantung
keseluruh tubuh, yang kita sebut dengan tekanan “Sistolik”, dan tekanan darah yang balik menuju jantung yang kita
sebut dengan tekanan “Diastolik”.
Kedua tekanan tersebut memiliki nilai yaitu yang diberi dengan satuan mm Hg (milimeter Air rak’sa).
Supaya tetap berfungsi, sel-sel tubuh
memerlukan darah yang terdiri atas plasma darah (60%) dan sel-sel darah merah
atau eritrosit (40%). Plasma darah membawa semua nutrisi dan zat pembangun yang
dibutuhkan, seperti mineral, gula, lemak, vitamin dan hormon, sedangkan sel-sel
darah merah mengandung
hemoglobin yang menjadi saluran oksigen dan karbon dioksida.
hemoglobin yang menjadi saluran oksigen dan karbon dioksida.
Setiap saat terjadi pertukaran antara
sari makanan dan oksigen yang dibawa dari jantung oleh pembuluh darah arteri
dengan karbondioksida (CO2) dan bahan sisa metabolisme yang dialirkan kembali
menuju jantung oleh pembuluh darah vena. Sisa metabolisme akan dibuang melalui
ginjal saat darah melalui kedua organ ini. Karbondioksida dalam sel-sel darah
merah akan diteruskan ke paru-paru untuk dilepaskan. Pada saat bersamaan,
paru-paru menghirup oksigen baru. Sel-sel darah merah yang kosong setelah
melepaskan karbondioksida membawa oksigen tersebut ke jantung, untuk seterusnya
bersama-sama dengan plasma
darah didistribusikan ke seluruh sel tubuh oleh pembuluh darah arteri.
darah didistribusikan ke seluruh sel tubuh oleh pembuluh darah arteri.
Tenaga pada dinding pembuluh darah
arteri saat darah dialirkan itulah yang disebut tekanan darah. Dengan adanya
tekanan ini, aliran darah akan lancar. Pembuluh
darah arteri ini adalah si pekerja yang terus-terusan bekerja dengan
memompakan darah ke seluruh organ tubuh. Jika tanpa gangguan, porsi tekanan
yang dibutuhkan sesuai dengan mekanisme tubuh. Tapi akan meningkat begitu ada
hambatan. Inilah yang menyebabkan tekanan darah meninggi. Semakin besar
hambatannya, tekanan darah akan semakin tinggi. Adapun pembuluh vena relatif
lebih santai. Muatan yang dibawanya ke jantung mengalir tenang. Darah yang
dialirkan kembali ke jantung bergerak sangat lambat, nyaris tanpa tekanan.
3. bagaimana cara mengetahui terjadinya peningkatan tekanan
darah?
Satu-satunya cara, Anda harus
memeriksa tekanan darah di rumah sakit, praktik dokter atau sarana kesehatan
lain. Bisa juga dengan mengukur sendiri di rumah. Tekanan darah dibagi menjadi
dua, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang
terjadi saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun diastolik
yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat.
Tekanan ini dinyatakan dalam bentuk
angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis di atas, sedangkan diastolik di bawah.
Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya sistolik Anda 120 dan
diastolik 80. Satuan mmHg adalah milimeter air raksa, sebagai satuan tekanan
darah. Pengukurannya didasarkan seberapa besar tekanan dalam arteri yang
menyebabkan naiknya kolom air raksa pada alat pengukur tekanan darah.
4. berapa tekanan darah disebut normal? kapan pula disebut
tinggi?
WHO (World Health Organization), memberikan batasan tekanan darah normal
adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin.
NM
Kaplan (Bapak Ilmu Penyakit Dalam), memberikan batasan dengan membedakan
usia dan jenis kelamin sebagai berikut.
Ø Pria,
usia < 45 tahun, dikatakan
hipertensi apabila tekanan darah pada waktu berbaring > 130/90 mmHg
Pria, usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya > 145/95 mmHg
Pria, usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya > 145/95 mmHg
Ø Pada
wanita tekanan darah > 160/95 mmHg, dinyatakan hipertensi.
Ahli penyakit dalam lain, Gordon H Williams, mengklasifikasikan
hipertensi sebagai berikut.
TENSI
SISTOLIK :
a)
< 140 :
Normal
b)
140 – 159 :
Normal tinggi
c)
> 159 :
Hipertensi sistolik tersendiri
TENSI DIASTOLIK :
a)
< 85 : Normal
b)
85 – 89 :
Normal tinggi
c)
90 –104
: Hipertensi ringan
d)
105 – 114 : Hipertensi sedang
e)
115 : Hipertensi berat
National
Institute of Health,
lembaga kesehatan nasional di Amerika mengklasifikasikan sebagai berikut.
TEKANAN
SISTOLIK:
a)
< 119 mmHg :
Normal
b)
120 – 139 mmHg :
Pra Hipertensi
c)
140 – 159 mmHg :
Hipertensi derajat 1
d)
160 mmHg :
Hipertensi derajat 2
TEKANAN DIASTOLIK :
a)
< 79 mmHg :
Normal
b)
80 – 89 mmHg
: Pra Hipertensi
c)
90 – 99 mmHg
: Hipertensi derajat 1
d)
> 100 mmHg : Hipertensi derajat 2
Anda harus mulai berhati-hati apabila
tekanan darah sudah mulai melebihi angka-angka dalam batasan-batasan tersebut
di atas. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkannya.
Sumber:
http://www.elexmedia.co.id/pdf/EMK170070981%20-%20Hipertensi.pdf
Rumus
Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index)
Hampir
setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan
tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit
untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan
berat badan yang ideal versi indeks broca. Gunakan timbangan berat badan yang
masih berfungsi dengan baik dan akurat.
1. BERAT BADAN NORMAL
Berat Badan Normal = Tinggi Badan - 100
Contoh:
:
Jika
tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan
normal kita adalah 160 - 100 = 60 kg.
2. BERAT BADAN IDEAL
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan -
100) - ( 10% tinggi badan -100)
Contohnya :
Jika
tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah
(150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.
Dari
hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan
membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
a) Kelebihan
Berat Badan / Overweight = Hasilnya
10% s/d 20% lebih besar
b) Kegemukan
/ Obesitas / Obesity = Hasilnya
lebih dari 20% dari yang seharusnya
c) Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar