Kamis, 22 Desember 2011

MEMELIHARA TEKANAN DARAH IDEAL SECARA ALAMI



Definisi Tekanan Darah / Tensi Darah

          Tekanan darah atau tensi darah adalah tekanan darah yang dipompakan jantung keseluruh tubuh, yang kita sebut dengan tekanan “Sistolik”, dan tekanan darah yang balik menuju jantung yang kita sebut dengan tekanan “Diastolik”.  Kedua tekanan tersebut memiliki nilai yaitu yang diberi dengan satuan mm Hg (milimeter Air rak’sa). Nilai satuan ini berlaku Internasional / diseluruh dunia.  Oleh karena disini kita lihat ada dua tekanan yaitu Sistolik dan Diastolik, maka dalam menyebutkan tekanan darah juga harus menyebutkan 2 nilai tersebut contohnya : 120/70  artinya : nilai 120 mmHg adalah tekanan Sistolik (selalu lebih tinggi) dan 70 mmHg adalah tekanan Diastoliknya.  Kedua tekanan tersebut sekurang-kurangnya “Harus” berselisih 30 satuan. Karena jika selisihnya kurang dari 30 satuan, maka diperkirakan aliran darah akan melambat dan menimbulkan Syok, atau otak kekurangan darah sehingga terjadi jatuh “Pingsan” atau istilahnya “Syncope”.

PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI DAN RENDAH

          Tekanan darah tinggi, merupakan penyakit yang bersangkutan dengan organ Jantung dan Ginjal. Tetapi ada juga yang tidak diketahui sebabnya, yang kemudian disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi “Primer”.  Sedangkan yang berhubungan dengan penyakit jantung dan atau ginjal disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi “Sekunder”.  Dari kedua jenis penyakit tersebut di atas, yang paling banyak dijumpai dimasyarakat adalah penyakit tekanan darah tinggi “Primer”.  Penyakit darah tinggi baik primer maupun sekunder sukar diketahui secara dini, sebab jarang ada penderita yang sengaja datang berobat dengan alasan penyakit ini, kecuali kalau sudah diketahui sebelumnya, dan terkadang diketahuinya pun secara kebetulan karena berobat untuk penyakit lainnya.

          Tekanan darah rendah, sebenarnya sukar untuk digolongkan sebagai penyakit, sebab banyak yang memiliki tekanan darah rendah tetapi sanggup melakukan kegiatan rutin sehari harinya.  Tetapi penurunan tekanan darah baru dapat dikatakan bilamana, terjadi penurunan lebih dari 30 satuan untuk tekanan Sistolik, dan lebih dari 15 satuan untuk tekanan diastolik.  Yang sering terjadi adalah seseorang sudah memiliki tekanan darah dari awal dan itu bukan termasuk penyakit, melainkan bawaan, demikian juga yang terjadi pada seseorang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi dari awal.

MEKANISME TEKANAN DARAH

          Mekanisme tekanan darah, berdasar pada sistem susunan syaraf pusat yang terdiri dari Baroreseptor (pusat pengatur tekanan) yang ada di dasar otak, dan susunan syaraf otonom yang menyebar mengikuti sumsum tulang belakang.

Siklus Baroreseptor > Hormon > Pembuluh darah merupakan siklus mekanisme Tekanan darah “Primer”.

Sedangkan Siklus Sistem syaraf Otonom (SSO) > Jantung – Ginjal > Pembuluh darah adalah siklus mekanisme Tekanan darah “Sekunder”.


  

          Kedua mekanisme di atas nampaknya memberikan penguatan pada “Pembuluh darah”, untuk melaksanakan pengaturan Tekanan darah, yaitu saling mengimbangi, sehingga tekanan darah senantiasa selalu berada dalam keadaan yang seimbang tidak mengalami kenaikan dan atau penurunan yang drastis. Karena kenaikan dan penurunan yang drastis (di atas 30 satuan untuk Sistolik dan di atas 15 satuan untuk Diastolik) menyebabkan pembuluh darah menjadi “Rapuh” dan mudah mengalami pecah. Hal mana akan sangat berdampak buruk terutama bagi pembuluh darah otak yang begitu halus (1/7 X dari tipisnya sehelai rambut), dan mudah pecah sehingga akan menyebabkan STROKE pendarahan.


PERANAN MAKANAN KESEHATAN – SUPPLEMEN BAGI PENGATURAN TEKANAN DARAH

          Untuk dipahami bersama, bahwa makanan kesehatan – supplement tidak memiliki khasiat di dalam penurunan tekanan atau kenaikan tekanan darah.  Berbeda dengan sejumlah obat obatan yang beredar di masyarakat yang memang diakui memiliki khasiat dan berkemampuan untuk menekan kenaikan tekanan darah dengan berbagai ketentuan, tetapi tidak memiliki khasiat menstabilkan, ketika kerja obat berakhir, maka tekanan darah akan meningkat kembali, sehingga ada beberapa dokter kemudian menyarankan untuk menggunakan jenis obat tertentu tersebut seumur hidupnya. 
           Namun sejumlah pakar kesehatan lainnya tidak sependapat dengan cara itu, mereka lebih memilih untuk menstabilkan tekanan darah pada satu ukuran yang stabil walaupun masih termasuk tekanan darah tinggi, tetapi tidak meningkatkan resiko kerapuhan pembuluh darah.  Caranya adalah dengan “cara alami” menggunakan makanan kesehatan – supplemen yang lebih aman dan jauh dari efek samping, walau dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.
Peranan produk makanan kesehatan – Supplemen Diamond Interest, seperti GinkoBiloba, Garlic, Dyna HB tab. dan Spirulina masing masing melakukan pengenceran darah, memperbaiki kekuatan pembuluh darah, jantung dan ginjal, mengikat kelebihan zat lemak darah, serta memberikan kecukupan gizi pada setip sistem yang berperan, akan membuat keadaan tekanan darah menjadi lebih stabil dan ideal bagi individu yang bersangkutan.

sumber: dr. Zen Djaja, M.D. (Konsultan Medis PT. Diamond Interest)

 

MENGENAL HIPERTENSI 

1. APAKAH HIPERTENSI ITU?

          Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi tak ubahnya bom waktu. Dia tak mengirimkan sinyal-sinyal bahaya terlebih dahulu. Vonis sebagai pengidap tekanan darah tinggi datang begitu saja. Karena tak mengirimkan alarm bahaya, orang kerap mengabaikannya.

          Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan jantung. Menurut Hanns Peter Wolff, dalam bukunya Speaking of High Blood Pressure, “satu dari setiap lima orang menderita tekanan darah tinggi, dan sepertiganya tidak menyadarinya. Padahal, sekitar 40 % kematian di bawah usia 65 tahun bermula dari
tekanan darah tinggi.”
Penyakit ini sudah jadi epidemi di zaman modern, menggantikan wabah kolera dan TBC di zaman dulu.

          Orang juga sering tidak sadar dengan karakter penyakit ini yang timbul tenggelam. Ketika si penderita hipertensi dinyatakan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya sudah normal, dia sering menganggap kesembuhannya permanen. Padahal, sekali divonis hipertensi, penyakit itu akan terus membelit
tubuh Anda. Dalam satu atau dua tahun, mungkin tekanan darah normal, tapi pasti akan mengunjungi di kesempatan berikutnya.

          Pada sebagian kasus memang bisa disembuhkan total. Tapi persentasenya kecil. Itu pun hanya hipertensi ringan. Yang bisa Anda lakukan mengontrolnya dengan mengonsumsi obat penurun hipertensi dan menjalankan pola hidup sehat. Seperti penderita diabetes mellitus yang harus selalu siaga dengan insulin, begitu juga penderita hipertensi. Harus selalu siap dengan obat penurun hipertensi. Anda pun sebaiknya memiliki alat pengukur tensi di rumah sehingga bisa memeriksa tekanan darah sesering mungkin. Sedikit merepotkan, tapi lebih bijaksana daripada membiarkannya menjadi pembunuh di kemudian hari.

2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKANAN DARAH?

          Tekanan darah atau tensi darah adalah tekanan darah yang dipompakan jantung keseluruh tubuh, yang kita sebut dengan tekanan “Sistolik”, dan tekanan darah yang balik menuju jantung yang kita sebut dengan tekanan “Diastolik”.  Kedua tekanan tersebut memiliki nilai yaitu yang diberi dengan satuan mm Hg (milimeter Air rak’sa).

          Supaya tetap berfungsi, sel-sel tubuh memerlukan darah yang terdiri atas plasma darah (60%) dan sel-sel darah merah atau eritrosit (40%). Plasma darah membawa semua nutrisi dan zat pembangun yang dibutuhkan, seperti mineral, gula, lemak, vitamin dan hormon, sedangkan sel-sel darah merah mengandung
hemoglobin yang menjadi saluran oksigen dan karbon dioksida.

          Setiap saat terjadi pertukaran antara sari makanan dan oksigen yang dibawa dari jantung oleh pembuluh darah arteri dengan karbondioksida (CO2) dan bahan sisa metabolisme yang dialirkan kembali menuju jantung oleh pembuluh darah vena. Sisa metabolisme akan dibuang melalui ginjal saat darah melalui kedua organ ini. Karbondioksida dalam sel-sel darah merah akan diteruskan ke paru-paru untuk dilepaskan. Pada saat bersamaan, paru-paru menghirup oksigen baru. Sel-sel darah merah yang kosong setelah melepaskan karbondioksida membawa oksigen tersebut ke jantung, untuk seterusnya bersama-sama dengan plasma
darah didistribusikan ke seluruh sel tubuh oleh pembuluh darah arteri.

          Tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat darah dialirkan itulah yang disebut tekanan darah. Dengan adanya tekanan ini, aliran darah akan lancar. Pembuluh darah arteri ini adalah si pekerja yang terus-terusan bekerja dengan memompakan darah ke seluruh organ tubuh. Jika tanpa gangguan, porsi tekanan yang dibutuhkan sesuai dengan mekanisme tubuh. Tapi akan meningkat begitu ada hambatan. Inilah yang menyebabkan tekanan darah meninggi. Semakin besar hambatannya, tekanan darah akan semakin tinggi. Adapun pembuluh vena relatif lebih santai. Muatan yang dibawanya ke jantung mengalir tenang. Darah yang dialirkan kembali ke jantung bergerak sangat lambat, nyaris tanpa tekanan.

3. bagaimana cara mengetahui terjadinya peningkatan tekanan darah?

          Satu-satunya cara, Anda harus memeriksa tekanan darah di rumah sakit, praktik dokter atau sarana kesehatan lain. Bisa juga dengan mengukur sendiri di rumah. Tekanan darah dibagi menjadi dua, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang terjadi saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat.
          Tekanan ini dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis di atas, sedangkan diastolik di bawah. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya sistolik Anda 120 dan diastolik 80. Satuan mmHg adalah milimeter air raksa, sebagai satuan tekanan darah. Pengukurannya didasarkan seberapa besar tekanan dalam arteri yang menyebabkan naiknya kolom air raksa pada alat pengukur tekanan darah.

4. berapa tekanan darah disebut normal? kapan pula disebut tinggi?

       WHO (World Health Organization), memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin.

          NM Kaplan (Bapak Ilmu Penyakit Dalam), memberikan batasan dengan membedakan usia dan jenis kelamin sebagai berikut.
 Ø  Pria, usia         < 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu berbaring > 130/90 mmHg
 Pria, usia        > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya  > 145/95 mmHg
Ø  Pada wanita tekanan darah > 160/95 mmHg, dinyatakan hipertensi.
          Ahli penyakit dalam lain, Gordon H Williams, mengklasifikasikan hipertensi sebagai berikut.
   
           TENSI SISTOLIK :
a)    < 140   : Normal
b)    140 – 159      : Normal tinggi
c)    > 159   : Hipertensi sistolik tersendiri

              TENSI DIASTOLIK :
a)    < 85               : Normal
b)    85 – 89         : Normal tinggi
c)    90 –104         : Hipertensi ringan
d)    105 – 114        : Hipertensi sedang
e)    115                  : Hipertensi berat

       National Institute of Health, lembaga kesehatan nasional di Amerika mengklasifikasikan sebagai berikut.

                     TEKANAN SISTOLIK:
a)    < 119 mmHg             : Normal
b)    120 – 139 mmHg      : Pra Hipertensi
c)    140 – 159 mmHg      : Hipertensi derajat 1
d)    160 mmHg               : Hipertensi derajat 2

                     TEKANAN DIASTOLIK :
a)    < 79 mmHg              : Normal
b)    80 – 89 mmHg         : Pra Hipertensi
c)    90 – 99 mmHg         : Hipertensi derajat 1
d)    > 100 mmHg             : Hipertensi derajat 2

          Anda harus mulai berhati-hati apabila tekanan darah sudah mulai melebihi angka-angka dalam batasan-batasan tersebut di atas. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkannya.
Sumber: http://www.elexmedia.co.id/pdf/EMK170070981%20-%20Hipertensi.pdf

Rumus Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index)

          Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang ideal versi indeks broca. Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik dan akurat.

          1. BERAT BADAN NORMAL

Berat Badan Normal = Tinggi Badan - 100
          Contoh: :
          Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 - 100 = 60 kg.
       2. BERAT BADAN IDEAL        
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% tinggi badan -100)
Contohnya :
          Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.
         
          Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
a)    Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar
b)   Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
c)    Kurus =  Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar